Senin, 02 Juni 2014

KETENTUAN PIDANA PADA UUD TELEKOMUNIKASI PASAL 47

          Untuk menjaga tindak kejahatan pada bidang Telakomunikasi pemerintah telah membuat Undang-undang tersendiri pada bidang Telekomunikasi. Untuk ketentuan pidana sendiri telah di tetapkan pada pasal 47 sampai pasal 59.

          Disini saya akan membahas ketentuan pidana pada pasal 47. Pada pasal 47 ini berbunyi : 

Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah)”.

          Jadi bila mana seseorang melanggar ketentuan yang tertera pada pasal 11 ayat 1 yang berbunyi:  “Penyelenggaraan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dapat diselenggarakan setelah mendapat izin dari Menteri”, akan di kenai pidana seperti bunyi pada pasal 47. Dengan kata lain bila seseorang melakukan penyelenggaraan pada bidang  telekomunikasi yang tertera pada pasal 7 tanpa mendapatkan izin dari Menteri, maka akan dikenai pidana sesuia dengan pasal 47.

          Untuk menghindari ketentuan pidana pada pasal 47, maka tentunya dalam segala hal penyelenggaraan pada bidang telekomunikasi yang tertera pada pasal 7 ayat (1)  yang berisi :

(1)Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi :
     a.penyelenggaraan jaringan telekomunikasi;
     b.penyelenggaraan jasa telekomunikasi;
     c.penyelenggaraan telekomunikasi khusus.

Membutuhkan izin terlebih dahulu dari Menteri Telekomunikasi barulah bisa untuk menyelenggarakannya.

          Undang-undang tersebut dibuat agar tidak terjadi penyalahgunaan pada penyelenggaraan telekomunikasi, misalnya pada penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, seperti yang tertera pada pasal 7 terjadi penyalahgunaan akan membuat terjadinya kekacauan, informasi yang berjalan pada jaringan lainnya akan terjadi kesalahan, sehingga merugikan orang lain yang membutuhkan informasi dari jaringan yang tergangu karena penyalahgunaan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi yang baru tersebut.

Selasa, 11 Maret 2014

ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI


What

ETIKA
adalah sebuah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika berhubungan dengan perilaku manusia. Manusia itu yakin dan wajib berbuat baik dan menghindari yang jahat. Oleh karena itu dalam etika mempermasalahkan hal-hal seperti: apakah yang disebut baik itu, apakah yang buruk itu, apakah ukuran baik dan buruk itu, apakah suara batin itu, mengapa orang terikat pada kesusilaan. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai nilai yang berlaku.

PROFESIONALISME
Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap berbeda dalam menjalankan suatu pekerjaan . Profesionalisme dapat diartikan juga dengan suatu keahlian dalam penanganan suatu masalah atau pekerjaan dengan hasil yang maksimal dikarenakan telah menguasai bidang yang dijalankan tersebut.

CIRI-CIRI PROFESIONALISME
Di bawah ini dikemukakan beberapa ciri profesionalisme :
1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.
3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil tercapai.
4. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
5. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.

Beberapa pengertian tentang etika profesi :
1. Merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan dan ini perwujudan moral yang hakiki, yang tidak dapat dipaksakan dari luar.
2. Dapat berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri.
3. Merupakan rumusan norma moral manusia yang mengemban profesi itu.
4. Tolak ukur perbuatan anggota kelompok profesi.
5. Merupakan upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya

Why
Kode Etik ini menekankan agar software engineer (IT profesional) memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga agar profesinya adalah profesi yang bermanfaat bagi masyarakat dan merupakan profesi yang terhormat. Komitmen ini tercermin pada saat seorang software engineer melakukan kegiatannya dalam membangun software, mulai dari melakukan analisa, membuat spesifikasi, membuat design, melakukan coding, testing maupun pemeliharaan software.
Pada setiap kegiatan tersebut, peran software engineer sangat penting, karena ia turut menentukan hasil akhir dari suatu pengembangan system. Dengan kata lain, dia berada dalam posisi untuk berbuat kebaikan atau berbuat yang merugikan orang lain. Untuk itulah pentingnya Kode Etik ini diterapkan oleh setiap individu software engineer.

When
Kapan etika dan profesionalisme TSI ini diterapkan?
etika dan profesionalisme TSI ini diterapkan dimana pada saat para IT profesional ini melakukan kegiatannya yang ditujukan khusus kepada Software Engineer sebagai salah satu bidang yang perannya makin meningkat di IT.

Who
Kalau kita melihat Kode Etik seperti yang disebutkan di atas, ada lima aktor yang perlu diperhatikan:
Publik, Client, Perusahaan, Rekan Kerja, Diri Sendiri.

Referensi :

1. http://fioraharahap.blogspot.com/2010/03/etika-dan-profesionalisme-tsi.html

2. http://www.scribd.com/doc/55620512/Pengertian-Etika

3. http://atensblog.blogspot.com/2010/03/tugas-etika-dan-profesionalisme-tsi.html

Selasa, 07 Januari 2014

Manajemen Data Telematika

Manajemen data telematika merupakan istilah dari arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu system yang ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi sedangkan manajemen telematika yaitu arsitektur client-server, arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.
Didalam manajemen data telematika ini, di bagi menjadi 4 kategori yaitu :

Manajemen data sisi klien 

Manajemen Data yang terjadi pada sisi klien dapat kita pahami pada DBMS dibawah ini.
Mobile DBMS (Embedded/Ultra tiny/Java Database). Merupakan suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile device). mobile DBMS adalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS. Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobile akses database lokal dan modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm. Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database.
Karakteristik Client
  •  Aktif
  • Mengirim request
  • Menunggu dan menerima balasan dari server
Manajemen data sisi server

Sisi server dapat kita pahami pada versi DBMS dibawah ini.
MODBMS (Moving Object DBMS)
MODBMS (Memindahkan Obyek DBMS) adalah sebuah DBMS yang menyimpan dan mengelola informasi lokasi serta dinamis lainnya informasi tentang obyek bergerak. MODBMS memungkinkan seseorang untuk mewakili benda-benda bergerak dalam database dan untuk menanyakan pertanyaan tentang gerakan tersebut. Daerah MODBMS merupakan bidang yang belum dijelajahi relatif terhadap RDBMS atau DBMS Spasial di mana beberapa karya yang telah dilakukan dalam standarisasi dan komersialisasi. Ada beberapa penelitian prototipe untuk MODBMS seperti DOMINO tetapi hanya sedikit produk MODBMS komersial. Memindahkan objek dapat diklasifikasikan ke dalam bergerak poin dan bergerak daerah. Memindahkan objek hanya relevan tergantung waktu posisi dalam ruang. Mereka bisa mobil, truk, pesawat terbang, kapal atau ponsel pengguna. Pindah daerah objek bergerak dengan rupa seperti badai, hutan file, tumpahan minyak, wabah penyakit, dan sebagainya. Pindah daerah berubah posisi dan geometri objek dengan waktu sambil bergerak poin hanya berubah posisi benda.
Karakteristik Server:
  •  Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
  • Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
  • Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
  • Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.
Manajemen Data Sisi Client-Server

Client-Server merupakan sebuah kemampuan dan layanan komputer untuk meminta request dan menjawab request data ke komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan / request disebut sebagai client dan setiap instance yang menyediakan/memberikan layanan atau menjawab request disebut server. Data yang diminta oleh client diambil dari database pada sisi server (server side) yang sering disebut database server.
Client server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Pada awalnya pengertian client server adalah sebuah sistem yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Ada beberapa pengertian lagi tentang client-server ini, tetapi pada intinya client server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.

KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER

  •   Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
  • Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
  • Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.
  • Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit
  • Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula. 
KELEMAHAN CLIENT-SERVER
  • Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload
  • Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
  • Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
  • Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.
Manajemen data base sistem perangkat bergerak

Seiring dengan pesatnya perkembangan bagi komunikasi bergerak mendorong para operator layanan berlomba untuk memperkaya macam layanannya guna menambah pemasukan bagi perusahaanya. Komunikasi data bergerak, misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak.
Contoh dari layanan bergerak adalah GPRS. GPRS merupakan system transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. GPRS tidak menawarkan laju data tinggi yang memadai untuk multimedia nayata, tetapi GPRS merupakan kunci untuk menghilangkan beberapa batas pokok bagi layanan-layanan data bergerak.
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan bahwa GPRS merupakan teknologi kunci untuk data bergerak :

  1. Memperkaya utility investasi untuk perangkat GSM yang sudah ada.
  2. Merupakan teknologi jembatan yang bagus menuju generasi ke 3.
  3. Mampu memanfaatkan kemampuan cakupan global yang dimiliki GSM.
  4. Menghilangkan atau mengurangi beberapa pembatas bagi akses data bergerak
  5. Memiliki laju data sampai 115 kbps yang berarti dua kali lipat daripada koneksi ‘dial up’ 56 kbps yang berlaku.
  6. Menampakan diri sebagai komunikasi yang ‘selalu’ terhubung sehingga memiliki waktu sesi hubungan yang pendek dan akses langsung ke internet.
  
http://yukiejapan.blogspot.com/2010/12/manajemen-data-telematika.html
http://cocom90.wordpress.com/2010/11/10/manajemen-data-telematika/
http://imanuelhelsen.blogdetik.com/2012/10/10/manajemen-data-telematika/
http://manu-boanerges.blogspot.com/2011/11/manajemen-data-telematika.html


ANALISIS :
Menurut saya dari 4 kategori diatas semuanya memiliki keuntungan dan kelemahan, jadi untuk memilih kategori yang akan digunakan harus di sesuaikan dengan kebutuhan , misal besarnya jumlah pemakai dari aplikasi tersebut, data yang disediakan pada aplikasi tersebut, dan berbagai macam kebutuhan lainnya.

Rabu, 30 Oktober 2013

TEKNOLOGI TELEMATIKA



PENDAHULUAN
Pemakaian komputer dewasa ini semakin berkembang pesat di segala bidang sesuai dengan kemajuan zaman, mengakibatkan perubahan kehidupan manusia dalam menangani hampir di setiap permasalahan yang terjadi selalu menggunakan komputer
Dunia pendidikan pada saat ini sangat terkait dengan komputerisasi, Dalam mendukung pembelajaran maupun dalam pengolahan data yang ada di lingkungan sekolah. Pembelajaran di lingkungan sekolah dapat dibantu dengan aplikasi-aplikasi yang dibangun mengenai pelajaran tersebut.


MATERI
Bidang yang memanfaatkan telematika

• E-Government
E-government digunakan untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Contoh riil dari program e-government ini adalah adanya badan yang secara khusus mengurus hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi (TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia. Salah satu target dari tim ini adalah pelaksanaan sistem pemerintahan secara online dalam bentuk situs di internet. Sehingga dengan adanya situs ini, pemerintah dapat menjalankan fungsinya via internet dan memberikan pelayanan yang transparan serta mudah diakses oleh masyarakat luas.
• E-Commerce
Prinsip dasar dari e-commerce adalah proses jual beli yang dilakukan secara elektronik melalui internet. Proses jual beli yang dimaksud meliputi pemasangan iklan, melakukan pemesanan barang, melakukan pembayaran, sampai mengirim dokumen klaim. Karena e-commerce dapat diakses secara luas di seluruh dunia, maka proses jual beli pun terasa mudah sebab sudah tidak bergantung pada ruang dan waktu. Siapapun dapat membeli barang yang dijual di negara manapun dan kapanpun.

• E-Learning
E-learning merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan muridnya. Kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik. Perkembangan e-learning didukung dengan banyaknya web bernuansa pendidikan yang dibangun sehingga memudahkan pengaksesan pendidikan oleh siapapun yang ingin belajar tanpa dibatasi oleh umur dan gender. Selain 3 bentuk telematika diatas, masih banyak lagi bentuk lainnya yang juga berkembang dengan pesat seperti e-research dan e-medicine. Bentuk telematika yang bukan web dapat dilihat dari penggunaan GPS, teleconference dan sistem 3G yang banyak dikembangkan pada telepon selular.

PEMBAHASAN
Peran teknologi  dalam bidang pendidikan memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak negative bila terjadi penyalah gunaan.
Contoh dampak positif yang didapat dapat dari peranan computer pada bidang pendidikan misalnya :
-  Surat Elektronik (email)
Dengan aplikasi sederhana seperti email dapat membantu proses pembelajaran mahasiswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh pengajar bila si pengajar tidak bisa hadir karena sesuatu, sehingga meminta siswanya mengerjakan tugas dan mengirimnya melalui e-mail.

-  Pengelolaan Sistem Informasi
Dalam hal ini siswa dapat mencari atau memberikan semua informasi pembelajaran melalui internet sehingga dapat saling menambah wawasan.

Sementara dampak negativenya adalah :
-jika kurang dalam pengontrolannya maka siswa dapat mengakses sesuatu yang buruk, misalnya situs porno, atau dapat disalah gunakan juga dengan menjadikan alat penipuan.


REFERENSI

Selasa, 01 Oktober 2013

TELEMATIKA



Telematika

1. Pendahuluan

Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.

Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION” and “INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology).

2. Teori

Merupakan bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Telematika, yang merupakan kepanjangan dari telekomunikasi dan informatika, merupakan suatu sarana komunikasi jarak jauh dengan menggunakan media elektromagnetik untuk mengirimkan atau menerima suatu informasi dari satu pihak ke pihak yang lainnya.

3. Analisa

Telematika sangat berperan penting bagi masyarakat, dengan adanya sarana-sarana telematika seperti E-government yang memudahkan masyarakat mengetahui dan melaksanakan administrasi kepada pemerintah, E-commerce yang dapat membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan jual-beli barang, E-learnning yang menyediakan segala macam informasi dan pelajaran yang dapat menjadi media pembelajaran bagi masyarakat selain dari buku.

4. Referensi


Senin, 22 April 2013

Penulisan Ilmiah



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi semakin berkembang, aktivitas yang dijalani hampir disegala bidang menggunakan jasa teknologi, demikian juga dalam bidang kesehatan,  teknologi sangat berperan penting dewasa ini. Semakin berkembangnya teknologi pada pengobatan secara medis membuat pengobatan tradisional mulai terabaikan, karena keterbatasan media teknologi dalam memberikan informasi mengenai pengobatan secara tradisional.
Pengobatan tradisional sendiri memiliki beberapa cara, ada yang mengunakan terapi pijat contohnya seperti reflexi dan akupuntur, dan ada juga yang menggunakan cara mengkonsumsi ramuan – ramuan yang bermanfaat dalam pngobatan penyakitnya. Mungkin jika masyarakat yang menderita suatu penyakit mengetahui manfaat pengobatan tradisional dapat sedikit membantu proses pengobatan penyakitnya.
Dengan munculnya Sistem Operasi berbasis android, masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi, salah satunya digunakan untuk menyampaikan informasi kepada para masyarakat luas mengenai pemanfaatan ramuan tradisional, dan memudahkan masyarakat sekitar yang membutuhkan  informasi mengenai pengobatan dengan ramuan tradisional, khususnya ramuan jamu.
Oleh karena permasalahan – permasalahan diatas penulis ingin membantu masyarakat luas yang belum mengatahui informasi tentang pemanfaatan pengobatan tradisional, dengan  membuat penulisan ilmiah yang berjudul “Aplikasi Pemanfaatan Jamu Tradisional Berbasis Android”
1.2 Batasan Masalah.
      Dalam penulisan ilmiah ini, penulis membatasi masalah  hanya mencakup pembahasan sesuai dengan judul  penulisan “Aplikasi Pemanfaatan Jamu Tradisional Berbasis Android”  yang meliputi bahan baku pembuatan, cara pembuatan dan cara penerapan jamu tradisional yang tertera dalam penulisan.
1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat aplikasi pemanfaatan jamu tradisional pada Sistem Operasi Android. Aplikasi ini ditujukan untuk pasien yang memilih pengobatan tradisional dengan mengkonsumsi jamu, agar menambah pengetahuan dan pemanfaatan dari jamu tradisional sebagai alternative dalam pengobatan.

1.4  Metode Penelitian
1.   Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian penyusunan, dilakukan teknik-teknik metode penelitian berupa pengumpulan data dan pencarian informasi dilalakukan dengan menelaah buku yang terdapat di perpustakaan, bullletin, buku dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
Pengamatan dilakukan dengan wawancara langsung dengan Masyarakat sekitar yang sering mengkonsumsi jamu guna untuk mendapatkan informasi yang di perlukan.
2.   Perancangan
Dalam tahap ini penulis merancang tampilan aplikasi dengan membuat struktur flowchart menggunakan UML
3.   Implementasi
Dalam tahap ini penulis akan menerapkan hasil perancangan kedalam suatu bahasa pemrograman dengan menggunakan Eclipse


4.   Menjalankan Aplikasi
Dalam tahap ini uji coba aplikasi didahului dengan proses debugging. Program yang sudah valid dan terverifikasi, selanjutnya dijalankan dengan  menggunakan ponsel berbasis Android

1.5  Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan penulisan ilmiah ini, maka penulisan ilmiah ini dibagi menjadi empat bagian
BAB I                         PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan juga sistematika yang disajikan dalam penulisan.
BAB II                        LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang ANDROID, ANDROID SDK, JDK, ECLIPSE, SQLite, dan DroidDraw.
BAB III          PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang rancangan dan implementasi dari aplikasi  yang akan dibuat serta hasil  yang akan ditampilkan.
BAB IV          PENUTUP
Dalam bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan penulisan ilmiah ini dan saran.

Makna penalaran deduktif dan penjelasannya

1. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah suatu tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yg dapat diambil.
Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. Simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum dari pada proposi tempat menarik simpulan itu. Proposi tempat merarik simpulan itu disebut premis. Atau dapat juga di artikan penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
 Contoh Penalaran deduktif :
-    semua binatang punya mata
-    srigala termasuk binatang
.:.  srigala punya mata
penalaran deduktif dapat merupakan silogisme dan entimen.

A. Silogisme

     Silogisme adalah cara berpikir formal, yang jarang terjadi dalah kehidupan sehari-hari, kita menemukan polanya saja, misalnya ia dihukum karena melanggar peraturan X, sebenarnya dapat dibentuk secara formal atau silogisme, yaitu

A.  Semua yang melanggar peraturan X akan dihukum
B. Ia melanggar peraturan X.
C. Ia dihukum.

    Sebuah silogisme terdiri atas tiga term ( mayor, tengah dan minor) dan tiga proposisi (Premis mayor, premis minor, dan kesimpulan).
CONTOH :
1. Premis mayor : semua cendrakiawan adalah manusia pemikir
                                                S                             P(term mayor)
2. Premis minor : Semua ahli filsafat adalah cendrakiawan
                                             S(term minor)           P(term tengah)
3. kesimpulan    : semua ahli filsafat adalah manusia pemikir
                                             S                                   P

A. Penjelasan

  • proposisi 1 dan 2 merupakan premis, yaitu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan pada proposi 3
  • proposisi 1 merupakan premis mayor, yaitu premis yang mengandung pernyataan dasar umum yang dianggap benar dikelasnya. didalamnya terdapat term mayor (manusia pemikir) yang akan muncul pada kesimpulan sebagai predikat.
  • proposisi 2 merupakan premis minor yang mengemukakan pernyataan tentang segala khususnya yang merupakan bagian kelas premis mayor. di dalamnya term minor (ahli filsafat) yang akan menjadi subjek dalam kesimpulan.
  • term mayor dihubungkan oleh term tengah (cendrakiawan) yang tidak boleh diulang dalam kesimpulan. yang memungkinkan kita menarik kesimpulan ialah adanya term tengah.
Dari penjelasan tersebut dapat diringkas sebagai berikut.
  • silogisme merupakan bentuk penalaran deduktif yang bersifat formal.
  • proses penalaran dimulai dari premis mayor, melalui premis minor, sampaiu pada kesimpuloan.
  • strukturnya tetap; premis mayor, premis minor dan kesimpulan.
  • premis mayor berisi pernyataan umum.
  • premis minor berisi pernyataan yang lebih khusus yang merupakan bagian [remis mayor(term mayor).
  • kesimpulan dalam silogisme selalu lebih khusus daripada premisnya.

B. Persyaratan Silogisme

  • Di dalam silogisme hanya mungkin terdapat tiga term.
             CONTOH:             semua manusia berakal budi.
                                           semua mahasiswa adalah manusia.
                                           semua mahasiswa berakal budi.
  • term tengah tidak boleh terdapat dalam kesimpulan.
  • dari dua premis negatif tidak dapat ditarik kesimpulan.
  • kalau kedua premisnya positif, kesimpulan juga positif.
  • term-term yang mendukung proposisi harus jelas, tidak mengandung pengertian ganda/menimbulkan keraguan.
             CONTOH:              semua buku mempunyai halaman.
                                            ruas mempunyai buku.
                                            ruas mempunyai halaman.
  • dari premis mayor partikular dan premis minor negatif tidak dapat ditarik kesimpulan.
  • premis mayor dalam siogisme mungkin berasal dari teori ilmiah. penarikan kesimpulan dari teori ini mudah diuji. tidak jarang premis mayor berasal dari pendapat umum yang belum dibuktikan kebenarannya.

2. ENTIMEN

     Dalam kehidupan sehari-hari, silogisme yang kita temukan berbentuk entimem, yaitu silogisme yang salah satu premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
 CONTOH:
                  menipu adalah dosa karena merugikan orang lain.
                  kalimat diatas dapat dipenggal menjadi dua.

             a. menipu adalah dosa.
             b. karena (menipu) merugikan orang lain.

kalimat a merupakan kesimpulan, kalimat b adalah premis minor (bersifat minor) maka silogisme dapat disusun:
                  premis mayor    : ?
                  premis minor     : Menipu merugikan orang lain.
                  kesimpulan        : Menipu adalah dosa.

    Dalam kalimat itu,yang dihilangkan adalah premis mayor. perlu diingat bahwa premis mayor bersifat umum, jadi tidak mungkin subyeknya menipu. kita dapat berpikir kembali dan menentukan premis mayornya, yaitu perbuatan yang merugikan orang lain adalah dosa. entimem juga dapat dibuat dengan menghilangkan premis minornya. misalnya, perbuatan yang merugikan orang lain adalah dosa, jadi menipu adalah dosa. untuk mengubah entimen menjadi silogisme, mula-mula kita cari kesimpulannya, kata-kata yang menandakan kesimpulan ialah jadi, maka, karena itu, dengan demikian, dan sebagainya. kalau sudah cari/tentukan premis yang dihilangkan.
contoh: pada malam hari tidak ada matahari, jadi tidak mungkin terjadi proses fotosintesis.
bentuk silogismenya adalah
premis mayor:  proses fotosintesis memerlukan sinar matahai.
premis minor:  pada malam hari tidak ada matahari.
kesimpulan    : jadi, pada malam hari tidak mungkin ada fotosintesis.
     sebaliknya untuk mengubah silogisme menjadi entimem, cukup dengan menghilangkan salah satu premisnya.
CONTOH:
premis mayor: anak-anak berusia di atas sebelas tahun telah mampu berpikir formal.
premis minor: siswa kelas 6 di Indonesia telah berusia lebih dari sebelas tahun.
kesimpulan    : Siswa kelas 6 di Indonesia telah mampu berpikir formal.
- Entimem dengan penghilangan premis mayor:
   siswa kelas 6 di Indonesia telah berumur di atas sebelas tahun, jadi mereka mampu berpikir formal
- Entimem dengan penghilanagn premis minor:
   anak-anak yang berusia di atas sebelas tahun telah mampu berpikir formal, karena itu sisea kelas 6 di Indonesia mampu berpikir formal.